Jokowi Ajak Korsel Investasi yang menguntungkan

Jokowi Ajak Korsel Investasi Industri Kreatif ke Indonesia

Presiden Jokowi mengundang para pengusaha Korea untuk mengambil langkah selanjutnya yaitu berinvestasi di industri kreatif dan industri pariwisata. Sebab, ekonomi Indonesia nantinya bergeser lebih kepada sektor jasa seperti pariwisata dan industri kreatif.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang pengusaha Korea Selatan untuk berinvestasi ke sektor industri kreatif di Indonesia. Hal itu dipaparkan Presiden Jokowi dalam pembukaan Indonesia-Korea Business Summit di Jakarta

“Saya ingin mengundang para pengusaha Korea untuk mengambil langkah selanjutnya yaitu berinvestasi di industri kreatif dan industri pariwisata,” kata Jokowi sebagaimana dikutip dari Antara, Selasa (14/3/2017).

Menurut Jokowi, saat ini negara-negara berada dalam tahap revolusi industri keempat yang mencakup kecerdasan buatan, penggunaan robot, teknologi pesawat tanpa awak (drone), mobil yang dapat berjalan otomatis, hingga perkembangan bioteknologi.

(Read: Kita semua PERLU CERDAS memilih INVESTASI YANG MENGUNTUNGKAN (CAR 3i NETWORK milik SalimGrup: Hubungi team kami WA 0896.5118.5647)

“Saya tidak ragu bahwa Korea Selatan akan memainkan peran utama dalam revolusi teknologi ini. Tapi revolusi tersebut juga mendatangkan paradoks karena bila hampir segala sesuatu dikerjakan dengan robot, konsumen akan membayar mahal untuk produk yang dikerjakan dengan tangan. Pada saat yang sama ketika segalanya dikerjakan dengan kecerdasan buatan dan drone saya yakin sentuhan manusia menjadi lebih penting dari pada sebelumnya,” ungkap Presiden.

Presiden menilai bahwa masyarakat pun akan memberikan perhatian lebih kepada pengalaman langsung, untuk menciptakan memori dan berbagi memori tersebut. Investasi Yang menguntungkan

“Karena itu ekonomi kita bergeser lebih kepada sektor jasa seperti pariwisata dan industri kreatif. Dan Indonesia adalah tempat yang aman untuk mengalami pengalaman kreatif sekaligus petualangan karena ditunjang dengan kekayaan budaya, tradisi, kerajinan tangan yang sangat cocok untuk menciptakan industri kreatif dan aktivitas sosial,” jelasnya

Terlebih, Jokowi mengungkapkan, Indonesia adalah negara pengguna keempat terbesar Facebook dan Jakarta adalah pengguna nomor satu Twitter. Itu menjadi bukti bahwa masyarakat Indonesia dan Jakarta sangat suka berinteraksi sosial dan selanjutnya berinteraksi lewat media digital. Investasi yang menguntungkan

“Kita berada pada masa industri kita berubah sehingga fokus ekonomi kita pun berubah, maka banyak peluang investasi yang menguntungkan. Kita ingin ikut dalam revolusi industri keempat dan saya mengajak kita untuk menjalani pengalaman itu bersama-sama. Gatchi Gapsida [mari pergi bersama], kamsa hamida [terima kasih],” tutup Presiden.

Indonesia-Korea Business Summit dihadiri oleh lebih 500 peserta termasuk bos-bos konglomerat (Chaebol) asal Korea Selatan untuk mempromosikan peluang investasi Indonesia.

Sejumlah sektor yang dinilai menjanjikan adalah sektor industri, pariwisata, energi dan ekonomi kreatif, manufaktur, gaya hidup, konektivitas dan teknologi informasi. Investasi yang menguntungkan.

Dalam kegiatan itu juga akan ditandatangani Nota Kesepahaman promosi investasi antara Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dengan Korea Trade and Investment Agency (KOTRA).

 

ada bentuk bentuk dance modern korea bisa sebagai investasi bisnis yang menguntungkan

bahkan busana korea modern indentik uptodate ditiru kawula muda di indonesia, bisa juga dijadikan investasi yang menguntungkan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Suku bunga The FED memberi peluang investasi yang menguntungkan

Mengambil Untung dari Kenaikan Suku Bunga The Fed

Pekan ini, bank sentral paling berpengaruh di dunia, Federal Reserve melakukan pertemuan.membicarakan hal yang berpengaruh pada investasi yang menguntungkan di beberapa banyak negara di dunia. Ini merupakan pertemuan bank sentral yang paling diantisipasi oleh banyak pihak, mulai dari para investor, analis, ekonom, pejabat bank sentral dan lainnya.

Bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve menggelar pertemuan Open Market Commitee pada 14-15 Maret mendatang. Pada pertemuan tersebut, Fed, nama singkat Federal Reserve, diyakini akan menaikkan tingkat suku bunganya dari 0,75% menjadi 1%.

Diihat dari data Bloomberg, probabilitas kenaikan suku bunga ini semakin meningkat. Dalam pekan lalu, selama beberapa hari probabilitas meningkat dari 92%,94% menjadi 100%. Artinya, para analis dan ekonom meyakini Fed segera menaikkan tingkat suku bunganya. Pelaku pasar rupanya sudah memasukkan faktor ini ke dalam keputusan investasi mereka.

Ada data-data perekonomian Amerika Serikat juga yang menunjang keyakinan tersebut. Dilihat dari sektor tenaga kerja: data tenaga kerja teranyar yang keluar pada Jumat lalu menunjukkan ada 235.000 tenaga kerja yang diserap pada Februari lalu. Tingkat pengangguran pun turun tipis menjadi 4,7% dan pendapatan rata-rata naik 0,2% pada  bulan lalu.

Target inflasi Fed pun sudah mendekati. Fed menggunakan Personal Consumption Expenditure (PCE)  untuk mengukur inflasinya. Saat ini angka PCE sudah 1,9%, sangat dekat dengan target Fed yang sebesar 2%.. Apakah ini menjadi investasi yang menguntungkan

Secara umum, perekonomian Amerika Serikat sudah membaik, ketimbang ketika krisis menerpa pada tahun 2008 lalu. Perbaikan ekonomi inilah yang membuat Fed bersiap menaikkan tingkat suku bunganya. Bakal kah membuahkan investasi yang menguntungkan

Salah satu dampak yang terlihat adalah penguatan dolar AS. Kurs dolar menguat seiring dengan pemulihan ekonominya. Indeks dolar menguat sejak 2014. Tidak terkecuali terhadap rupiah. Dampak sektor investasi yang menguntungkan buat Indonesia belum nyata terlihat

Janji pemerintahan baru untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi AS dengan pemangkasan pajak dan belanja infrastruktur pun memicu optimisme bahwa perekonomian AS sudah keluar dari “kamar ICU” dan dapat segera berlari lagi.

Pemulihan ekonomi AS juga berdampak pada pasar modal di negara maju. Perekonomian membuat perusahaan kembali berekspansi, janji pemangkasan pajak diharapkan terwujud sehingga labanya pun diharapkan mekar. Indeks Dow Jones terus menguat. Indeks ini naik 4,8% hanya pada Februari lalu.

Sentimen pelemahan terhadap mata uang di kawasan Asia sudah terlihat dari bulan lalu. Setelah ada komentar dari petinggi Fed yang menyatakan bahwa akan ada kenaikan suku bunga bulan ini. Kurs peso melorot 1,3% terhadap dolar AS dalam dua bulan ini. Wah, belum lagi impact terhadap Rupiah. Indonesia bakal tidak bisa mencicipi panggung investasi yang menguntungkan.

Namun akhir akhir ini AS mengalami goncangan hebat terhadap Dollar, maka patut diwaspadai agar jangan sampai terimbas di Indonesia lebih dahsyat

Maka kiranya kita perlu berpikir melirik pada investasi yang menguntungkan selain pada tabungan konvensional